Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

| Home | Rock | Other |


Led Zeppelin

Led Zeppelin adalah kelompok musik rock dari Inggris yang dibentuk bulan September 1968, dan dibubarkan setelah pemain drum John Bonham meninggal. Led Zeppelin terdiri dari Jimmy Page, Robert Plant, John Paul Jones, dan John Bonham. Dengan musiknya yang menonjolkan suara gitar yang keras dan berat, Led Zeppelin dianggap sebagai salah satu band heavy metal yang pertama.[1][2] Sebagian besar lagu-lagu mereka merupakan interpretasi musik blues dan folk yang diberi nuansa rock, termasuk rockabilly,[3] reggae,[4] soul, [5]funk, jazz,[6] musik klasik, musik Kelt, musik India, musik Arab, musik pop, musik Amerika Latin, dan musik country. Led Zeppelin tidak pernah merilis singel dari lagu-lagunya yang menjadi populer di Britania Raya. Alasannya, mereka lebih menyukai konsep musik rock berorientasi album.[7] Setelah 25 tahun bubar akibat meninggalnya John Bonham pada tahun 1980, Led Zeppelin tetap disanjung penggemar musik berkat pencapaian artistik, kesuksesan komersial, dan pengaruhnya yang luas di kalangan musisi rock. Hingga saat ini, album Led Zeppelin telah laku lebih dari 300 juta keping,[8] di antaranya, 109,5 juta keping laku di Amerika Serikat,[9] dan menjadi satu-satunya grup musik yang berhasil menempatkan semua albumnya ke dalam urutan Top 10 tangga album Billboard.[10] Selain itu, Led Zeppelin menempati urutan nomor satu dalam Daftar 100 Artis Hard Rock Terbesar (100 Greatest Artists of Hard Rock) versi VH1.[11] Pada 10 Desember 2007, tiga orang anggota Led Zeppelin mengadakan konser reuni yang dipersembahkan untuk Ahmet Ertegün di The O2, London.
Led Zeppelin "Guncang" London


London, 11 Desember 2007 09:44

Grup musik rock legendaris Inggris, Led Zeppelin, memulai konser terbuka pertama mereka setelah vakum dua dasawarsa, Senin (10/12), dengan lantunan Good Times Bad Times, yang memukau 20.000 penggemarnya dari seluruh dunia. Penyanyi grup musik ini, Robert Plant, Jimmy Page (gitar), John Paul Jones (bas), ditemani putra John Bonham, Jason, sebagai penabuh drum dalam penampilan kembali mereka, kendati telah tersiar spekulasi bahwa peluncuran perdana tersebut akan diikuti oleh tur berskala penuh. Setelah menampilkan perbandingan Led Zeppelin, yang menelurkan hits Stairway to Heaven, dengan Beatles dalam masalah dampak dan kelanjutan, panggung tersebut jadi hidup dan Jason Bonham menabuh drum pembuka sementara cahaya lampu menerangi kegelapan malam. Ketiga anggota yang masih hidup dari grup rock yang berjaya pada 1970-an tersebut, yang juga dikenal di seluruh dunia karena lagu mereka Whole Lotta Love, nyaris tak pernah manggung bersama sejak kelompok itu pecah pada 1980, setelah kematian penabuh drum Bonham sesudah pesta minuman keras. Mereka sendiri mengakui setiap kali reuni terjadi kekacauan, sehingga harapan sebelum kemunculan mereka di 02 Arena di London tinggi. "Mari laksanakan 02 dan kita akan melihat apa yang terjadi dari sana," kata Page, 63 tahun, dalam suatu wawancara belum lama ini. "Saya tak mempunyai bola kristal dan anda juga tidak," tambahnya Led Zeppelin menjual lebih dari 300 juta album dan menjadi legenda karena musik rock n` roll mereka, tapi ketenaran mereka juga ditunjang oleh pengaruh grup musik tersebut dalam penampilan berikutnya. Ketika penyelenggara mengumumkan konser itu, penjualan tiket melalui Internet dipenuhi oleh lebih dari satu juta pembeli untuk memperoleh 20.000 kursi. Seorang pria dari Skotlandia memasuki lelang amal bulan lalu dan mengeluarkan 170.000 dolar AS untuk dua tiket pertunjukan tersebut. Steve D`Onofrio, 17 tahun, dari New York, dengan ditemani oleh ibunya, Ellen, mengajukan permohonan pembelian tiket online karena ia telah jatuh cinta pada musik grup rock itu beberapa tahun lalu. "Saya adalah penggemar musik rock klasik melalui musik yang dimainkan ayah dan ibu," katanya sewaktu dalam perjalanan ke ruang pertunjukan di London tenggara tersebut. "Saya adalah seorang penggemar Led Zeppelin hingga saya berusia 10 tahun. Saya mulai mendengarkan dan semua yang mereka lakukan mengagumkan," katanya. Mereka tiba di London, Sabtu (8/12), dan terbang kembali ke Amerika Serikat (AS), Selasa (11/12). Keuntungan bersih dari konser itu akan disalurkan ke Ahmed Ertegun Education Fund, yang memberi beasiswa bagi anak-anak berbakat. Promotor musik kelahiran Turki dan pendiri perusahaan rekaman tersebut meninggal tahun lalu dalam usia 83 tahun, setelah terjatuh di belakang panggung saat satu konser oleh Rolling Stones dan mengalami koma. Bersama Led Zeppelin dan Rolling Stones, Ertegun dan Atlantic Records-nya membantu meluncurkan karir banyak musisi kelas dunia, mulai dari Ray Charles hingga Aretha Franklin. Ia dilahirkan di Istanbul, Turki, pada 1923. Ayahnya, seorang pengacara, menjadi duta besar Turki di Swiss, Perancis, Inggris, dan AS. [TMA, Ant]